Pengertian, Fungsi dan Tujuan Polling

Updated: 25 Oct 2022 02:34:26

Kata Polling atau Poling maupun “Voting” akan sering kita dengar dan jumpai menjelang perhelatan besar seperti PEMILU. Polling dan Voting, biasanya digunakan untuk survey atau memilih salah satu dari beberapa pilihan yang ada. Sadar ataupun tidak Polling dan Voting ini seringkali kita gunakan hingga sampai saat ini,entah pemilihan ketua kelas, pemilihan kepala desa dan sebagainya.

 

Kamu sedang mencari ilnfo lebih lanjut tentang polling dan voting? Berikut ulasan selengkapnya tentang kedua istilah tersebut.

 

Pengertian Polling dan Voting Serta Perbedaannya

 

Polling

Polling adalah metode pengumpulan suara yang lebih luas jangkauan dan cara pemungutan suaranya, tidak mesti menggunakan kertas pemilihan saja. Partisipan yang berhak ikut serta pun lebih luas jangkauannya, tidak hanya suatu kelompok di tempat itu saja. Misalnya diikuti oleh semua orang yang berusia 18tahun ke atas. Hasilnya pun biasanya hanya diambil beberapa sampel saja hanya untuk mendapatkan rata-rata jawaban dari pertanyaan yang diajukan.

 

Voting

Voting adalah metode pengumpulan suara yang umumnya dilakukan dengan menyebarkan kartu suara dan tertutup, sedangkan penghitungan jumlah suara dilakukan secara terbuka. Hanya beberapa orang saja yang dapat mengikuti pelaksanaan voting, orang yang memiliki hak suara. Ketika terjadi suatu hal yang tidak cukup dilakukan dengan musyawarah, maka voting menjadi solusi untuk mencari keputusan melalui suara terbanyak dari beberapa pilihan yang ada.

 

Karakteristik Polling

 

Sifat polling yang memberikan hak yang sama kepada semua orang untuk menilai dan bersikap membuat polling dipandang sebagai representasi opini publik. Dalam polling, setiap individu memiliki posisi yang sama ketika mereka terpilih sebagai responden, sehingga agregat status sosial ekonomi tidak menjadi penting karena mereka diperlakukan secara anonym (Faizaliskandiar, 1994). Polling dan politik merupakan kedua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki hubungan simbiosis mutualisme yang sama-sama saling menguntungkan. Hal ini terlihat menjelang Pemilu tahun 1999, awal mula reformasi diagungkan. Partai politik berebut hati rakyat, tokoh lama dan baru berebut kekuasaan, lembaga polling pun menjamur. Adanya perubahan sistem pemilu secara langsung tahun 2004 membuat keberadaan polling semakin menarik. Terutama dalam memetakan kekuatan dan peluang para kandidat yang ikut berkontestansi.

1) Polling adalah metode yang menggunakan sampel dalam menggeneralisasi sikap/pendapat populasi.

2) Polling hanya bisa digunakan untuk menggambarkan sikap/perilaku. Namun, tidak dapat menjelakan lebih rinci tentang alasan atas pendapat yang dipikirkan tersebut.

3) Polling digunakan untuk menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik secara akurat untuk mendapatkan informasi tentang suatu fenomena.

4) Meskipun prinsip dan metode yang digunakan adalah survei, namun polling lebih sederhana karena menuntut hasil yang cepat dan dapat dipublikasikan.

5) Dalam hal waktu penyelenggaraan dan publikasi polling terbatas/pendek karena keterkaitan isu yang sedang berkembang.

 

Fungsi Polling

 

Polling didefinisikan sebagai suatu penelitian (survei) dengan menanyakan kepada masyarakat mengenai pendapatnya terhadap suatu isu/masalah dengan menggunakan kuesioner sebagai alatnya. Polling secara metodologis adalah sebuah teknik untuk menyelidiki apa yang dipikirkan orang terhadap isu/masalah yang muncul. Polling dilakukan untuk mengetahui bagaimana pendapat yang berkembang dalam masyarakat terhadap suatu isu. Dengan kata lain polling adalah suatu metode untuk mengetahui pendapat umum. Polling merupakan ekspresi sekaligus metode untuk mengetahui pendapat umum terhadap suatu isu (Eriyanto, Metodologi Polling, Memberdayakan Suara Rakyat, 1999, p. 3)

 

Polling merupakan salah satu cara masyarakat untuk mengemukakan pendapatnya atau sebagai wahana penyaluran sikap politik masyarakat yang beraneka. Mindra Faizaliskandiar menggambarkan keunggulan polling (Faizaliskandiar, 1994) :“Keunggulan polling sehingga mudah diterima luas oleh masyarakat adalah karena hanya lewat polling, pendapat masyarakat dapat tersalurkan dan gaungnya dapat menyelusup jauh hingga ke puncak tertinggi kekuasaan. Dalam polling, individu-individu mengemukakan pendapatnya secara anonim Bunga Rampai Tata Kelola Pemilu Indonesia Edisi 2, September 2020 www.journal.kpu.go.id 100 sehingga kekhawatiran akan ekses negatif dari pendapat yang berbeda dari penguasa menjadi hilang.